Tuhan Andalan Utama Hidupku - Khotbah Pdt. Gunawan Y.A. Suprabowo

 
Pdt. Gunawan Y.A. Suprabowo

Shalom saudara-saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk singgah di blog ini. Kiranya damai dan sukacita dari Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa menyertai kita semua.

Ibadah Minggu 31 Juli 2022 pukul 07:00 di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salatiga Selatan dalam tukar mimbar dilayani oleh Bapak Pdt. Gunawan Yuli Agung Suprabowo D.Th dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Dengan tema Tuhan Andalan Utama Hidupku, yang diambil dari Injil Lukas 12:13-21.

13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 15 "Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waapadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku berbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 28 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya, beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Setelah membacakan firman Tuhan yang dibacakan secara bergantian, oleh bapak Pendeta dan jemaat; beliau memberikan suatu pernyataan yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari: "Tiap orang dalam bekerja tentu akan mengandalkan kemampuannya." Namun biasanya orang akan berpikir tentang kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri. Padahal kita pun perlu mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan. 

Kemudian Pdt. Gunawan memberikan sebuah ilustrasi yang ditayangkan melalui LCD projector.
Ada seorang yang sangat kaya. Pada hari ulang tahunnya, ia ingin memberikan hadiah pada para karyawannya. Ada dua pilihan hadiah: Alkitab atau uang.

Orang kaya itu lalu menemui satpamnya. Lalu ia menjawab: "Maaf tuan, saya tidak suka membaca. Saya tugasnya lebih banyak mengamankan, jadi lebih baik saya memilih uang."

Karyawan kedua yang ditemuinya adalah seorang seorang juru masak, yang kemudian berkata: "Aku suka menceritakan kebenaran. Namun karena kesibukanku, aku tak sempat membaca, jadi aku memilih uang."

Karyawan ketiga yang ditemuinya adalah seorang tukang kebun. Sama seperti dua orang karyawan sebelumnya, ia lebih memilih uang, dengan alasan istrinya saat ini sedang sakit jadi butuhnya uang. Kalau tak sakit ia akan memilih Alkitab.

Jawaban ketiga karyawan sama persis dengan jawaban mayoritas jemaat ketika ditanya pak Pendeta. Mayoritas jemaat yang hadir lebih memilih uang, karena mereka pastinya sudah memiliki Alkitab di rumah. 

Akhirnya orang kaya tersebut menemui seorang anak muda - sang penjaga ternak. Ia mengira bahwa si anak muda tersebut akan lebih memilih uang dari pada Alkitab. Namun jawabannya sungguh mengejutkan. Walaupun uang bisa untuk membeli bermacam kebutuhan, dan saat itupun sepatunya sudah rusak, akan tetapi ia lebih memilih Alkitab. Ia ingin sekali memilikinya. Si anak muda itu teringat kata-kata ibunya - firman Tuhan jauh lebih berharga daripada emas dan lebih manis daripada madu. 
Jawabannya tentu saja sangat berbeda dengan ketiga karyawan sebelumnya yang usianya jauh lebih tua daripada dia.

Ternyata ketika Alkitab itu dibuka - didalamnya ada uang yang jumlahnya dua kali lipat! Selain itu juga ada surat wasiat dari orang kaya itu yang akan mewariskan seluruh kekayaannya kepada orang yang memilih Alkitab. 

Hikmat yang didapatkan dari cerita tersebut, bahwa seringkali sebagai manusia kita hanya melihat suatu persoalan dari kulit luarnya atau yang kelihatan saja. Ternyata kita tidak bisa menjalani kehidupan ini dengan sukacita dan damai sejahtera tanpa menyertakan Tuhan. Oleh sebab itu andalkan Tuhan dalam kehidupan kita, baik dalam keadaan suka maupun duka, sehingga hidup kita tidak jadi tamak dengan harta dan pujian. Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus. Amin.




Komentar