Kebun Anggur Tuhan - Pemahaman Alkitab warga jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salatiga Selatan wilayah Panar. Rabu, 24 Agustus 2022.
Pembawa firman: Bp. Joko Paryanto (Majelis GKJ Salatiga Selatan).
Tema: Allah Memberi Kelepasan
Bacaan Injil: Yohanes 6:56-69
56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. 58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. 59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarnya?" 61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu,bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?" 62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Setiap orang tentunya pernah mengikuti, bahkan mungkin saat inipun masih tergabung dalam suatu komunitas. Seperti komunitas bersepeda, kegiatan sosial, maupun yang berhubungan dengan keagamaan. Namun tidak sedikit yang akhirnya keluar atau undur diri dari keanggotaan tersebut. Alasannya beragam; bisa karena merasa tidak nyaman, tidak cocok, atau merasa tidak menguntungkan lagi.
Banyak dari murid-murid Yesus (diluar dari dua belas murid) pada waktu itu seketika meninggalkan Dia. Perkataan Yesus mengenai hakikat keselamatan dinilai terlalu keras. Mereka tidak mengerti bahwa tujuan utama Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke bumi yaitu untuk memberikan keselamatan jiwa.
Ternyata motivasi banyak orang pada waktu itu semata-mata percaya karena melihat mujizat yang dilakukan Yesus. Ia pernah memberi makan lima ribu orang (belum termasuk perempuan dan anak-anak) hanya dengan lima roti dan dua ikan. Sehingga mereka berpikir, Yesus akan bisa memenuhi seluruh kebutuhan jasmani mereka.
Sebagian yang lainnya ingin memperoleh kekuasaan, atau jabatan, karena waktu itu Yesus mereka pikir akan menjadi raja bagi mereka. Ada juga yang ingin sembuh dari penyakitnya. Namun, sebagian orang ada yang sungguh-sungguh percaya dengan perkataan Yesus bahwa Ia adalah Roti yang hidup. Barangsiapa makan daging dan minum darah-Nya, akan memperoleh hidup yang kekal.
Refleksi:
Apa motivasi kita mengikut Yesus?
Jika kita percaya dengan firman-Nya, kitapun dituntut harus totalitas dalam iman percaya kepada keselamatan yang dijanjikan-Nya.
Ketaatan terus menerus, dan percayakan rancangan Tuhan dalam kehidupan kita.
Komentar
Posting Komentar