Allah Memberi Kelepasan - Khotbah Pdt. Timotius Trimin

 
Pdt. Timotius Trimin

Ibadah Minggu 21 Agustus 2022, pukul 07:00 di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salatiga Selatan.

Dilayani oleh: Pdt. Timotius Trimin, dari GKJ Susukan, Kabupaten Semarang.

Tema: Allah Memberi Kelepasan.

Bacaan Injil: Yohanes 6:56-69

56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. 58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. 59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarnya?" 61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu,bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?" 62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? 63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. 64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. 65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." 66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. 

67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" 68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; 69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Ada 5 kebutuhan dasar manusia:
1. Fisiologi atau kebutuhan primer, seperti makan, minum dsb.
2. Kebutuhan hidup aman dan nyaman 
3. Kebutuhan akan cinta kasih.
4. Kebutuhan mendapat harga diri.
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Nenek moyang bangsa Yahudi telah mengalami pemeliharaan Allah yang sangat luar biasa. Selama perjalanan mereka di gurun pasir, Allah menyediakan makanan berupa roti yang turun dari sorga yang disebut manna. Itu membuktikan bahwa Allah senantiasa memelihara kehidupan umat-Nya, dalam kondisi tidak ada maupun situasi sesulit apapun. 

Namun, Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi tersebut bahwa merekapun membutuhkan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat rohani juga. Yesus berkata: "Akulah roti yang hidup. Siapa yang memakan tubuh-Ku dan meminum darah-Ku, maka ia akan mendapatkan bagian kehidupan yang kekal."

Kehidupan yang kekal tidak bisa dibatasi dengan berhentinya aktivitas manusia di tengah dunia ini. Setiap orang percaya akan memulai kehidupan yang kekal setelah mengakhiri kehidupan di dunia ini, dan pemeliharaan Allah terjadi dalam kehidupan rohaninya. 

Banyak dari murid Yesus yang menolak, dan tidak menerima Dia sebagai roti yang hidup. Mereka menganggap perkataan Yesus sangat keras. Banyak murid-murid Yesus yang mengundurkan diri dan meninggalkan-Nya. Bahkan dari dua belas murid utama-Nya, ada satu orang yang nantinya berkhianat. Menyerahkan Yesus untuk disalib. Hatinya sudah dikuasai oleh iblis. 

Refleksi:
Hidup yang sejati tidak dibatasi dengan hanya hidup di dunia ini. Inilah kesempatan bagi kita untuk melakukan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui kematiannya, Ia telah menjamin kehidupan rohani kita yang kekal di sorga. Dan Tuhan pun akan senantiasa mencukupkan apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan orang percaya selama hidup di dunia ini.






Komentar