Teguhkan Imanmu - Khotbah Pdt. Elisabeth Parinsi

 
Pdt. Elisabeth Parinsi

Shalom saudara-saudara yang terkasih di dalam Yesus Kristus. Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk singgah di blog ini. Kiranya damai dan sukacita dari Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa menyertai kita semua.

Ibadah Minggu 24 Juli 2022 pukul 07:00 di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salatiga Selatan, dalam tukar mimbar dilayani oleh Ibu Pdt. Elisabeth Parinsi dari GKI Soka Salatiga.

Dengan tema Teguhkan Imanmu , yang diambil dari Injil Lukas 11:1-13.

1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya. "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." 2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa,katakanlah:
Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. 3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 4 dan ampunilah kami akan dosa kami,sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." 
5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-spa untuk dihidangkan kepadanya; 7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
9 Oleh karena itu aku berkata kepadamu: Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11 Bapa manakah diantara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepala anaknya itu ganti ikan? 12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Khotbah dimulai dengan menceritakan sebuah ilustrasi tentang kesaksian seorang ibu yang baru pertama kali beribadah di sebuah gereja.

Setelah ibadah selesai, ibu Pendeta menghampiri si ibu tersebut. Dengan raut muka sedih dan putus asa, si ibu tersebut minta dia dan anak-anaknya didoakan karena sedang menghadapi permasalahan yang sangat berat. Ekonomi keluarganya gonjang ganjing karena suaminya kalah dan rugi terus dalam trading saham. Ia tidak tahan menghadapi situasi tersebut, lalu ia pergi ke Semarang meninggalkan anak-anak dan suaminya di Solo. 

Tentu saja ibu Pendeta sangat terkejut ketika tahu bahwa si ibu tersebut seorang aktivis di sebuah gereja di Solo. Dan merupakan anggota tim pendoa! Biasa mendoakan jika ada jemaat yang sakit maupun yang sedang dalam masalah.

Sebagai pelayan gereja dan biasa mendoakan orang lain, kenapa si ibu tersebut tidak bisa menghadapi masalahnya sendiri. Kenapa harus lari dari kenyataan hidup. Harusnya menyerahkan setiap masalah ke Tuhan Yesus. Berdoa bersama suami. Dia pasti akan memberi kelegaan dan solusi bagi permasalahannya. 

Sebagai seorang Pendeta, ibu Elisabeth pun tak luput dari permasalahan hidup. Beliau kerap kali mengalami masalah kesehatan yang tiba-tiba datang ketika beliau harus berkotbah. 

Ketika hidup kita sedang baik-baik saja, kita mudah untuk bergembira dan memuji Tuhan. Namun ketika badai kehidupan datang. Inilah ujian iman kita sesungguhnya. Apakan kita tetap bisa mengatakan 'Yesus kekuatanku dan gunung batuku' ?

Dalam situasi kehidupan sesulit apapun, sebagai orang percaya kita diminta untuk tetap teguh dan memperkuat iman. Jangan hanya karena masalah kecil dan sepele, iman kita menjadi lemah. Tetaplah 'Teguhkan Imanmu'.



Komentar